Kalau lihat Kak Heri yang tertayang di gambar tersebut, saya jadi ingat masa kecil ketika belum ada buku tulis, yang ada adalah batu tulis alias sabak dan alat tulisnya adalah grip yang kalau pas mengaso lalu diasah dengan kreweng (= pecahan genting) agar grip-nya jadi runcing lagi. Nah Kak Heri mencoba menunjukkan sebuah perkembangan dan ke-moderen-an alt tulis. dari Sabak dan Grip. menjadi buku dan pena/pensil dan sekarang menjadi white board dan spidol. Proficiat Rm. Azis.
Wah kalau Siaga bisa kreatif, saya salut kepada Yanda atau Bunda nya.. tapi kalau Siaga-nya masih belum bisa pake pakean lengkap???? hahahaha selagi masih kecil berjoget pake pampers memang lucu... Salam Rm. Azis
Satu kata yang besok pagi dan dalam Tri Hari Suci inimenjadi pokok dalam setiap perayaan paskah kita. Menjadi seorang yang terlibat di Tim Kerja Kepramukaan memerlukan juga semangat PELAYANAN yang betul-betul tinggi. Sungguh memang waktu, tenaga,pikiran dan dana kita benar-benar tercurah pada lembaga yang dinamakan "Tim Kerja Kepramukaan". Pelayanan kita memang benar-benar sedang diuji,motivasi kerja kita juga sedang dilihat dan diamati, apakah kita sudah benar-benar melayani lembaga kita "Tim Kerja Kepramukaan"? atau........ hanyalah kita berhura-hura ke sana ke mari hanya untuk mendapatkan keuntungan diri? Refleksi ini perlu kita sadari sejak dini, karena besok pagi kita membuktikan diri dalam perayaan Kamis Putih, Yesus membasuh kaki murid-muridnya akankah kita seperti Beliau?Berani membasuh "kaki" teman-teman kita dan lembaga kita Tim kerja Kepramukaan? Teman-teman, menjadi nahkoda kapal tidaklah mudah, arus deras yang harus kita lalui harus pula kita lewati,marilah kita bersemangat kembali pada tujuan pokok kita PELAYANAN pada sesama. Mari bergabung, mari berdiskusi agar beban kita terasa ringan,karena hanya dengan cara inilah kita dapat meringankan beban kita sebagai nahkoda kapal.Doa dan restu selalu kami nantikan agar selamat sampai tujuan. Salam
Satu kata yang besok pagi dan dalam Tri Hari Suci inimenjadi pokok dalam setiap perayaan paskah kita. Menjadi seorang yang terlibat di Tim Kerja Kepramukaan memerlukan juga semangat PELAYANAN yang betul-betul tinggi. Sungguh memang waktu, tenaga,pikiran dan dana kita benar-benar tercurah pada lembaga yang dinamakan "Tim Kerja Kepramukaan". Pelayanan kita memang benar-benar sedang diuji,motivasi kerja kita juga sedang dilihat dan diamati, apakah kita sudah benar-benar melayani lembaga kita "Tim Kerja Kepramukaan"? atau........ hanyalah kita berhura-hura ke sana ke mari hanya untuk mendapatkan keuntungan diri? Refleksi ini perlu kita sadari sejak dini, karena besok pagi kita membuktikan diri dalam perayaan Kamis Putih, Yesus membasuh kaki murid-muridnya akankah kita seperti Beliau?Berani membasuh "kaki" teman-teman kita dan lembaga kita Tim kerja Kepramukaan? Teman-teman, menjadi nahkoda kapal tidaklah mudah, arus deras yang harus kita lalui harus pula kita lewati,marilah kita bersemangat kembali pada tujuan pokok kita PELAYANAN pada sesama. Mari bergabung, mari berdiskusi agar beban kita terasa ringan,karena hanya dengan cara inilah kita dapat meringankan beban kita sebagai nahkoda kapal.Doa dan restu selalu kami nantikan agar selamat sampai tujuan. Salam
Dharmayanti
Setuju sekali Kak Yanti pelayanan kita menjadi bagian penting dari kerasulan yang kita jalankan. Saat berbagi adalah saat terindah bagi kita, karena saat itu pula bagian kita ditambahkan oleh-Nya.
Selamat datang Kak Bujang, semoga segera bisa meramaikan forum ini sehingga menambah keakraban dan persaudaraan sekalipun belum bisa tatap muka. Apakah pada acara akbar nanti PK VIII akan hadir juga di Gunung Geulis??? saya harap bisa hadir yaa.. Salam Rm. Azismardopo, SJ