PANDU TKK

Post Info TOPIC: TBC Bisa Sembuh


Penggalang Terap

Status: Offline
Posts: 105
Date:
TBC Bisa Sembuh


MAYORITAS kasus resistensi obat pada pasien tuberculosis (TB) disebabkan ketidakdisiplinan pengobatan. Keluarga sebagai pihak terdekat pasien berperan penting sebagai pengawas minum obat.

Penyakit tuberculosis atau populer sebut TBC di Indonesia, masih menjadi penyakit yang mengancam jiwa. Indonesia tercatat menduduki peringkat ke-3 tertinggi dunia, setelah Cina dan India. Temuan kasus TB baru per tahun sebanyak 485 kasus.

Penyakit yang menular lewat udara itu tidak hanya menyerang paru-paru atau saluran napas lainnya. Menurut DR Dr Zulkifli Amin SpPD dari divisi Pulmonologi FKUI/RSCM, penyakit TB bisa mengenai multiorgan. Antara lain paru-paru, otak, kulit, tulang, kelenjar, hati, ginjal, usus, peritonium.

"Jadi, perlu kompetensi lebih dalam hal penanganannya. Pasalnya, penyakit ini ternyata sistemik yaitu bisa menginvasi seluruh tubuh. Bahkan, ada pasien yang awalnya datang dengan keluhan rematik sendi, ternyata TB juga," tuturnya.

Tidak hanya komplikasi organ tubuh penderita TB yang terserang, efek samping pengobatan TB pun sifatnya bisa multiorgan.

Misalkan pada hati, otak, ginjal, darah, pendengaran, penglihatan, hingga sistem imun. Namun, tak perlu khawatir, penyakit yang disertai gejala seperti batuk darah, sesak, atau batuk berkepanjangan ini terbukti dapat disembuhkan.

Patuh dan tuntas minum obat adalah salah satu kunci membebaskan diri dari penyakit yang konon sudah ada sejak lebih dari 100 tahun lalu itu. Diperlukan kesabaran dan ketelatenan, mengingat pengobatan pasien TB sifatnya jangka panjang. Minimal enam bulan, dengan kombinasi obat yang lebih dari empat jenis.

"Ini juga kerap menjadi kendala dan perlu pengawasan. Ada pasien yang dua bulan berobat dan merasa sudah sembuh, lalu obatnya tidak diminum lagi. Akibatnya, ketika dua tahun kemudian dia berobat lagi, kumannya sudah resisten," ungkap staf Subdit Program Penanggulangan TB (P2TB) Depkes RI, dr Wayan Diantika.

Hal senada dikemukakan Zulkifli. Berdasarkan pengalamannya menangani pasien TB, lamanya waktu pengobatan menjadi salah satu faktor yang kerap dianggap "memberatkan". Belum lagi keluhan yang muncul akibat efek samping obat. "Ada yang baru satu minggu menelan obat sudah mengeluh mual, sakit perut. Kalau tidak disikapi dengan bijak, yang bersangkutan mungkin saja berhenti minum obat," paparnya.

Ketidakdisiplinan minum obat atau pengobatan yang tidak tuntas, bisa berakibat kuman TB (BTA/basil tahan asam) resisten atau kebal terhadap obat-obatan TB yang dikonsumsi. Biasa disebut dengan multi-drug resisten (MDR). Jika hal itu terjadi, pasien harus menjalani pengobatan lini kedua. "Padahal, obat anti TB lini kedua ini lebih rumit. Terapinya juga lebih lama, lebih toksik, lebih mahal,dan tidak selalu tersedia," katanya.

Jika pasien MDR masih tidak patuh juga, tidak mustahil ia akan menjadi pasien XDR-TB alias resistensi obat yang sudah tahap ekstrem. Biasanya kuman sudah resisten terhadap dua jenis obat atau lebih. Biaya pengobatan pun bisa 25 kali lipat dari pengobatan TB biasa.

"Keberhasilan terapi XDR-TB menjadi sulit mengingat hanya tersisa sedikit golongan obat anti TB yang masih aktif dan tersedia," ungkap Zulkifli.

Di Indonesia, jenis obat untuk kasus XDR-TB ini pun sangat langka sehingga harapan hidup pasien pun makin rendah. Beberapa pasien XDR-TB di RSCM Jakarta misalnya, rata-rata hanya bertahan hingga dua tahun, lalu meninggal.

Organisasi Kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) memperkirakan, setiap tahun di seluruh dunia terdapat sekitar 420.000 kasus MDR-TB dengan 116.000 kematian, dan 27.000 kasus XDR-TB dengan 16.000 kematian. Penderita HIV merupakan yang paling rentan, mengingat imunitas tubuhnya yang sangat lemah.

Penting untuk dilakukan penyuluhan kepada masyarakat dan pasien agar patuh dan disiplin menjalani pengobatan TB hingga tuntas. Pemberitahuan juga hendaknya dilakukan sejak awal kepada pasien dan keluarganya sehingga kasus resistensi obat tidak perlu terjadi. "Peran keluarga pasien sebagai pengawas minum obat sangatlah penting," tandas Zulkifli.



__________________


Penggalang Terap

Status: Offline
Posts: 198
Date:

aku punya singkatan TBC artinya TULI BUDEK CUREK

__________________
Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us
Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard