Sekretariat: Jl. Rengas Raya no 1, Bintaro-Jakarta 12330, tlp 021-73887370
Kepada Yth.
Bapa Kardinal, Bapa Uskup, Romo,
Frater, Bruder, Suster,
Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari seiman,
Serta seluruh Anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia
Di seluruh Indonesia.
Salam Damai dalam Nama Tuhan Yesus Kristus,
Pada tanggal 24 Juli 2000 kami dari Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia pernah menulis surat yang ditujukan kepada Bapa Kardinal, Bapa Uskup, para Romo, Frater, Bruder, Suster dan para Anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia di seluruh Indonesia (terlampir). Isi surat itu adalah pesan-pesan Ibu Maria yang mengandung nubuat tentang kegoncangan-kegoncangan yang akan terus menerus terjadi di Indonesia dan di seluruh dunia. (Pesan Ibu Maria tgl. 6 Juni 2000).
Pada surat yang sama itu dicantumkan sederetan nama tempat yang pada kesempatan terpisah disampaikan oleh Rasul Yohanes kepada Ibu Agnes Sawarno, yaitu: Jakarta, Aceh, Padang, Palembang, Bali, Bandung, Madura, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau lain.
Setelah itu sering terjadi gempa bumi dan gunung meletus, tapi belum mengakibatkan bencana besar. Jakarta misalnya pernah mengalami gempa bumi, tetapi masih dalam skala kecil. Baru sejak tahun 2004 ada gunung meletus yang mengakibatkan ribuan orang harus mengungsi, seperti gunung Egon di Maumere, Flores, dan ada gempa bumi yang berskala besar. Gempa bumi di Nabire-Papua, di Alor, NTT, di Nabire lagi, kemudian di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004, yang disusul gelombang tsunami besar dengan korban yang sangat besar, yang melanda Aceh, Nias, Malaysia, Thailand, Srilangka, India, Maladewa dan beberapa negara di Afrika Timur, setelah itu secara berturut-turut terjadi disekitar Jayapura, Situbondo, Sulawesi Utara, di Ujung Kulon (walaupun dalam skala yang tidak terlalu besar), di Donggala Palu dan terakhir di Padangsidempuan.
Pesan Ibu Maria pada saat Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia mengadakan doa pasrah di Gereja Katedral Kupang tanggal 15 Mei 2004, disampaikan Akan terjadi pergolakan yang cukup berat dan besar di negaramu ini, tetapi kalau kamu bersatu dalam doa masuk dalam kepasrahan, engkau terhindar dari segala apa yang terjadi, yang akan terjadi di negaramu inidan pada bagian lain dikatakan Anak-anakku yang aku kasihi, kelaparan, menangis, pembunuhan, pertumpahan darah, sakit, gempa, badai akan turun segera di seluruh bumi. Persiapkan dirimu dengan baik dan bertobatlah mulai malam ini dan kembalilah kepada Allah, supaya kamu selamat dengan peristiwa-peristiwa itu yang akan turun ke bumi ini. Engkau tidak perlu takut! Bersyukurlah engkau mempunyai Ibu di Surga bisa memberikan itu semua yang akan terjadi supaya kamu siap dengan hatimu, siap dengan segala-galanya
Pesan Tuhan Yesus pada saat Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia mengadakan doa pasrah di Jakarta, tanggal 16 September 2004, disampaikan karena saatnya akan tiba engkau akan mengalami penderitaan dari mereka yang tidak mengenal Aku. Tetapi apabila itu terjadi di negaramu ini, salib-Ku pancangkanlah di depan rumahmu
Pada tanggal 31 Desember 2004 Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia mengadakan doa pasrah di Cimahi. Pada saat itu Tuhan Yesus menyampaikan pesan yang panjang dan berkaitan dengan bencana besar yang baru terjadi di Aceh, akibat gempa bumi dan tsunami. Tuhan Yesus berkata antara lain: Aku datang pada malam ini untuk menyatakan dan menyampaikan kepada kamu semua yang ada di sini, siapa yang percaya, dia selamat dalam namaKu. Siapa yang tidak percaya atas kehadiranKu, dia akan Kuhukum bersama dunia. Lihat, Aku telah melakukannya. Bisakah mereka selamat bersama dunia? Tidak, anak-anakKu.
Selanjutnya Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia masih akan menyediakan sedikit waktu bagi anak-anakNya supaya mereka siap dan berjaga-jaga dalam perjalanan hidupnya, karena Dia akan menurunkan KuasaNya untuk menyelesaikan dunia.
Kemudian Tuhan Yesus minta supaya Kelompok membawa anak-anakNya kembali. kalau mereka tidak mau, tinggalkan. Kebenaran tidak dipaksakan. Kebenaran ada ditawarkan dan diingatkan. Kalau tidak mau, tinggalkan. Dia akan berurusan dengan Aku. Ini perkataanKu yang benar. Tidak lagi kamu hidup berfoya-foya dengan menurut kehendakmu, kesukaanmu bersama dunia. Aku berkata kepadamu, sudah diambang pintu. Tunggu waktunya, nanti engkau akan mengingat kembali apa yang sudah Aku katakan ini kepadamu. Inilah yang Aku katakan kepadamu. Sekali lagi, siapa yang percaya, dia selamat dalam namaKu, siapa yang tidak percaya dia akan dihukum bersama dunia.
Ibu Maria juga dalam pesan-pesannya mendorong anak-anaknya supaya jangan takut menghadapi kenyataan sekarang ini. Dia minta: Di seluruh tanah airmu ini, setiap Jumat kamu berpuasa, malam kamu berkumpul, kamu berdoa, doa kerinduan, doa kepasrahan dan kebaikan itu yang telah kuajarkan kepadamu. Pada bagian lainnya dikatakan Anak-anakku yang aku kasihi, engkau telah melihat semua apa yang terjadi di negaramu ini. Itu sudah terjadi, dinyatakan oleh Allah, siapa yang percaya kepada Allah, dia diselamatkan oleh Allah, tetapi siapa percaya kepada dunia, dia akan celaka bersama dunia, karena Allah memurnikan dunia ini.
Dan pada akhirnya Ibu Maria mengajak anak-anaknya mempersiapkan diri: Anak-anakku, persiapkan dirimu dengan baik, karena bencana ini akan segera turun, awal dari pemurnian nanti. Tapi kuatkan hatimu, engkau akan menang untuk mengalahkan dunia ini. Inilah yang Kukatakan kepadamu. Jangan ada lagi kekerasan, pertengkaran, tapi ada damai, ada sukacita dalam dirimu maupun dalam keluargamu, dalam persaudaraan dimanapun kamu berada.
Pada Tanggal 4 Februari 2005 kembali Ibu Maria memberikan pesan-pesannya secara lebih lugas dan tegas pada saat Doa Kerinduan di Cimahi Bandung, akan datangnya kegoncangan yang dahsyat sebentar lagi dan bagaimana mengantisipasi serta berdamai dengan siapapun sebagai berikut : Anak-anakKu, sebentar lagi kamu akan mengalami kegoncangan. Kegoncangan yang dasyat..., yang akan turun ke bumi ini. Tapi jangan takut, apabila itu terjadi diamlah kamu di rumah dan berdoa apa yang telah Kuajarkan kepadamu. Jangan engkau lari kemana-mana. Percaya..! Kuasa Allah akan melindungi kamu sekalian dan kamu tidak celaka dengan peristiwa-peristiwa yang akan turun ke bumi ini karena bumi ini akan digoncangkan oleh Allah.
Lihat! Engkau sudah melihat, bukan saja di tanah airmu, di seluruh bumi mengalami. Tapi saatnya akan tiba, kamu akan mengalami tiga (3) hari kegelapan itu, maka saat-saat itulah Tuhan memurnikan dunia. Selama tiga (3) hari Tuhan memurnikan dunia. Mana yang benar akan Tuhan tunjukkan, mana yang salah akan Tuhan tunjukkan. Musnahlah semua yang tidak baik yang datang dari dunia, dan kamu semua selamat dari semua peristiwa itu.
Nanti sebentar lagi kamu mengalami, maka Aku minta berdamai anakKu. Tidak ada lagi didalam hatimu tidak suka, tidak suka...! Semua kamu suka, yang kamu tidak suka menjadi suka. Mungkin melalui sikap dan tingkah laku siapa saja yang disekitarmu yang kau tidak suka, mulai malam ini engkau suka, engkau mencintai, engkau mendoakan, engkau mengasihi mereka itu. Jangan menyimpan kesalahan siapapun didalam hatimu, itu duri bagimu. Duri itu sakit, menusuk dalam kehidupanmu. Engkau akan sakit dengan hambatan-hambatan yang tidak bisa kau selesaikan. Ini akan terbawa nanti di saat-saat kamu mengalami peristiwa-peristiwa itu semuanya. Anak-anakKu, jangan ingat kesalahan siapapun! Tapi bawalah mereka dalam doamu, dalam doa kerinduan yang telah Aku ajarkan kepadamu.
Anak-anakKu, inilah pesanKu kepadamu. Sebentar lagi kegoncangan-kegoncangan akan tiba di bumi ini tapi percayalah kalau engkau seutuhnya percaya kepada Allah imanmu yang menyelamatkan. Itulah tanda kasih Tuhan yang diberikan kepadamu karena engkau setia kepada DIA.
Persiapan yang baik ialah mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Tuhan Yesus dan Ibu Maria, yaitu:
Puasa pada setiap hari Jumat kemudian diikuti dengan
Doa Pasrah dan Doa Kerinduan dalam kelompok terutama dalam keluarga,
Memasang Salib (tanda kemenangan) didepan pintu rumah kita (pada bagian luar pintu menghadap ke-jalan), apapun yang terjadi atau yang akan kita alami, kita diminta tetap setia pada Tuhan Jesus Kristus karena hanya Dia-lah Juru Selamat Kita,
Dan kalau bencana-bencana itu terjadi, kita diminta masuk ke dalam rumah dan berdoa doa yang telah diajarkan oleh Ibu Maria (Doa Kerinduan) bersama keluarga, maka Tuhan akan menyeelamatkan kita, hanya iman kita kepada Dia, yang dapat menyelamatkan kita.
Dimanapun selalu ada damai, apabila ada perselisihan terutama didalam keluarga, segera selesaikan, segeralah berdamai.
Sebagai informasi tambahan, apabila Bapa Kardinal, Bapa Uskup, para Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari seiman, Serta seluruh Anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia ingin mengetahui lebih jelas lagi perihal Pesan-pesan Tuhan Yesus dan Ibu Maria, dapat dibaca dengan membuka website kami www.hatiibuyangbahagia.com (seluruh pesan dan isi hati Tuhan Jesus dan Ibu Maria dari tahun 1995 s/d sekarang dapat dibaca pada website tersebut).
Demikianlah hal-hal yang dapat kami sampaikan berkaitan dengan pesan dan isi hati Tuhan Yesus dan Ibu Maria pada tanggal 31 Desember 2004 dan 4 Februari 2005 menghadapi bencana yang baru saja terjadi di ujung barat negara kita dan yang akan terjadi lagi dalam waktu yang akan datang. Semoga hal-hal ini mendapat perhatian dari Bapa Kardinal, Bapa Uskup, para Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu dan Saudara-saudari seiman, serta seluruh Anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia di seluruh Indonesia, sehingga kita bersama seluruh umat, lebih siap menghadapinya dan ikut terselamatkan.
Atas bantuan dan kerjasama dalam melayani Umat kami haturkan berlimpah terima kasih.
Semoga Tuhan memberkati kita sekalian, dan dalam Nama Tuhan Yesus Kristus kita pasti menang.
Jakarta, 11 Februari 2005
Hormat kami,
Atas nama
Kelompok Pelayanan Kasih Dari Ibu Yang Bahagia
ttd ttd
R. Robianto Koestomo Florence Ola Wiranata
Pembimbing Rohani
ttd
Mgr. Isak Doera, Pr
Catatan :
Surat Asli tersebut ditambahkan lampiran transkrip, tetapi pada copy surat ini tidak kami lampirkan tetapi dapat anda buka pada Pesan-pesan dan Isi Hati Tuhan Jesus dan Ibu Maria, tgl 6 Juni 2000, 15 Mei 2004, 16 September 2004, 31 Desember 2004 dan 4 Februari2005.
KELOMPOK PELAYANAN KASIH DARI IBU YANG BAHAGIA Sekretariat: Jl. Rengas Raya no 1, Bintaro-Jakarta 12330, Tlp 021-73887370
Kepada Yth. Bapa Kardinal, Bapa Uskup, Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari seiman, Serta seluruh Anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia Di seluruh Indonesia.
Salam Damai dalam Nama Tuhan Yesus Kristus dan Ibu Maria,
Dalam surat kami yang terakhir tanggal 10 Mei 2005 telah kami sampaikan bahwa atas penugasan oleh Tuhan Yesus Kristus dan Ibu Maria, Agnes Sawarno bersama 20 anggota Kelompok Pelayanan Kasih Dari Ibu Yang Bahagia berangkat ke Fatima. Agnes Sawarno harus melanjutkan tugas yang belum diselesaikan oleh Suster Lucia sampai saat meninggalnya, yaitu Menyampaikan pesan yang diterima tahun 1917 dan masih belum dibuka, berkenaan dengan Pemurnian Dunia sehingga Gereja Katolik dapat mempersiapkan anak-anak-Nya menghadapi masa pemurnian dunia yang akan memuncak pada Tiga Hari Kegelapan yang akan meliputi seluruh bumi. Pada surat yang sama kami juga melampirkan booklet dengan judul THE MIRACLE OF THE SUN IS PERFORMED AGAIN AND THE PURIFICATION IS NEAR yang kami persiapkan dan diperbanyak untuk dibagikan di Fatima. Dalam booklet tersebut kami sampaikan apa yang menjadi tugas kami yaitu Untuk menjadi Utusan dan Saksi dalam menggemakan kembali Pesan Fatima 1917, bahwa masih ada pesan yang belum diumumkan kepada dunia dan harus segera dilaksanakan, demikian juga agar benua Eropa mendapatkan tanda untuk pertobatan mereka menjelang pemurnian dunia. Bila Agnes dan kelompok tidak ke sana bangsa Eropa tidak akan mendapat tanda peringatan untuk persiapan mereka, melainkan akan menerima langsung puncak pemurnian lewat tiga hari kegelapan. Penugasan itu sudah kami laksanakan sesuai kemampuan dan apa adanya kami.
Bersama surat ini pula kami lampirkan juga Buku dengan judul MUJIZAT KEMBALI TERJADI DAN PUNCAK PEMURNIAN DUNIA SUDAH SEMAKIN DEKAT adalah buku yang ke dua, yang mengungkapkan kesaksian dan pengalaman kami secara apa adanya dalam kesadaran bahwa perjalanan misi ini adalah suatu ziarah batin yang kami jalani dalam iman walaupun terkadang tidak sepenuhnya kami mengerti. Dalam buku tersebut, kami ingin menyampaikan kepada Hirarki di Indomesia maupun dimana saja dan juga kepada seluruh umat katolik, masalah-masalah berikut: (1) Mukjizat Kembali Terjadi dan Puncak Pemurnian Dunia Sudah Semakin Dekat; (2) Yesus Kristus satu-satunya Kebenaran dan Keselamatan; (3) Perayaan Ekaristi; (4) Semangat Pelayanan di kalangan para Imam dan Pejabat Gereja.
1.Mukjizat Kembali Terjadi dan Puncak Pemurnian Dunia Sudah Semakin Dekat
Dalam buku tersebut dan juga dalam surat ini, Kami Bersaksi, bahwa sesungguhnya semua yang dialami Lucia, Fransesco dan Yacinta pada tahun 1917 dalam penampakan Ibu Maria telah diulangi kembali saat kami hadir di Fatima 13 Mei 2005. Ibu Maria menampakkan diri dan diiringi dengan tanda-tanda mujizat matahari, hujan, angin dingin, panas, gemuruh guntur bahkan pelangi ganda. Kami diberi pengertian bahwa tanda-tanda itu diulangi untuk menggemakan kembali pesan-pesan Ibu Maria kepada Lucia, khususnya mengenai pemurnian dunia yang tengah berlangsung dan akan memuncak dengan tiga hari kegelapan. Semua yang dijanjikan oleh Ibu Maria kepada kami telah dipenuhinya. Kami pun diminta bersaksi atas harapan surga agar anak-anak Allah kembali seutuhnya kepada Allah dan agar para imam bekerja sama dengan Ibu Maria untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang hilang. Pada tahun 1917, Ibu Maria mengatakan: Aku akan kembali ketempat ini untuk ke-7 kalinya (Jujur kami sampaikan bahwa kami baru mengetahuinya, setelah kami kembali ke tanah air dari buku Fatima in Lucias own words, Secretariado Dos Pastorinhos, Fatima 2003 hal 175 yang baru kami beli di Fatima). Pada bulan Oktober 1917, Ibu Maria datang untuk ke-6 kalinya, setelah itu berhenti. Baru pada tanggal 13 Mei 2005 kata-kata itu terpenuhi (semula kami sendiri belum mengerti, apakah ini sekaligus merupakan pemenuhan janji Ibu Maria kepada Lucia atau tidak sebagaimana kami tulis dalam buku tersebut, tetapi pada saat rekoleksi di Ungaran, Jawa Tengah pada tanggal 28 Agustus 2005 (saat buku tersebut sedang dicetak), Ibu Maria menjelaskan bahwa tanggal 13 Mei 2005 di Fatima, Ibu Maria hadir kembali untuk ketujuh kalinya, memenuhi janjinya kepada Lucia (teks lengkap dapat dibaca pada website kami). Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan agar Hirarki di Indonesia dapat menerima atau setidak-tidaknya meneliti kesaksian kami. Kami persembahkan kesaksian ini sepenuhnya kembali pada Yesus, Allah dan Tuhan kami serta Ibu Maria, Ibu yang bahagia yang menugaskan dan menyertai kami dalam perjalanan ini, menyatu sehati dan sejiwa. Untuk lebih jelasnya kesaksian kami, dapat dibaca secara lengkap dalam buku tersebut.
2.Yesus Kristus satu-satunya Kebenaran dan Keselamatan
Bagi umat Kristiani, Yesus Kristus adalah satu-satunya Kebenaran dan Keselamatan. Tentang diriNya Yesus berkata: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku (Yoh 14 : 6). Dan sesaat sebelum naik ke surga Ia berkata kepada para rasul: Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada seluruh mahluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum (Mrk 16 : 16). Tetapi akhir-akhir ini dikalangan para Imam dan Pejabat Gereja ada banyak yang berpendapat bahwa di luar Kristus juga ada Kebenaran dan Keselamatan. Sikap para Imam dan Pejabat Gereja yang demikian ini, bisa dan telah melemahkan iman umat Katolik. Kenyataan ini jelas tergambar pada begitu mudahnya orang Katolik berganti agama, meninggalkan agama Katolik yang berasal dari Tuhan dan berpindah ke agama lain. Dengan alasan dialog dan toleransi, para Imam dan Pejabat Gereja tidak berani mengemukakan kebenaran agamanya. Pada tanggal 25 Juni 2005, Ibu Maria masih menyampaikan pesan singkat berikut ini: Baiklah, itulah yang menjadi pemikiran yang sangat dalam di Surga. Allah telah diabaikan karena dunia tampak besar bagi mata-mata mereka yang melemah imannya. Anak-anakku dan juga kamu para imam, sampaikanlah kepada mereka kelemahan-kelemahan ini selama ini, dimana mereka menjadikan suatu keputusan dan mengabaikan Allah sepenuhnya kepada manusia. Dan sampaikan kepada mereka supaya mereka merenungkan kembali apa yang telah mereka sampaikan, apa yang telah mereka putuskan menjadi suatu keputusan kepada anak-anakku di seluruh bumi ini. Dan aku mengatakan, tidak ada keselamatan setelah Tuhan Allahmu kembali di Surga... Harus kau nyatakan kepada mereka supaya mereka merenungkan kembali apa yang menjadi keputusan mereka. Siapa yang tidak percaya, dia bagian dari dunia. Karena Allah tidak lagi menurunkan keselamatan yang lain setelah Dia kembali ke Surga. Inilah yang harus kamu selesaikan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan agar Hirarki di Indonesia dapat pula mengevaluasi kembali beberapa hal / dokumen dalam peraturan gereja tentang Kebenaran dan Keselamatan, untuk kemudian dapat diusulkan kepada Tahta Suci untuk dapat dirumuskan kembali agar tidak terjadi multi tafsir dalam pelaksanaannya (hal tersebut merupakan permintaan oleh Tuhan Yesus untuk disampaikan kepada Bapa Paus). Untuk lebih jelas dan lengkapnya Pesan Tuhan Yesus pada tanggal 8 Mei 2005, saat rekoleksi sebelum keberangkatan ke Fatima dan Pesan penutup tanggal 21 Mei 2005 di Amsterdam, dapat dibaca pada buku terlampir.
3.Perayaan Ekaristi
Menurut keyakinan Katolik, roti dan anggur sudah dikonsekrasi bukan lagi roti dan anggur, melainkan sudah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Terkahir Tuhan Yesus sendiri menyatakan itu kepada kami di Santarem, Portugal, tanggal 11 Mei 2005 seusai perayaan Ekaristi. Melalui Agnes Sawarno Tuhan Yesus berkata: Akulah roti yang turun dari Surga (bdg Yoh 6). Aku ada dalam roti dan anggur. Itulah Tubuh dan Darahku, Kujadikan bagi kamu sampai Aku datang kembali menjadi Hakim bagi kamu yang percaya maupun tidak percaya. Waktu kami merayakan Ekaristi di Garabandal, sehabis pembacaan Injil tiba-tiba Agnes Sawarno yang dipakai Yesus berdiri dan berbicara kepada para Imam di altar. Tuhan Yesus seperti menguji kami para imam tentang Ekaristi. Salah satu pertanyaan adalah sebagai berikut: Apa yang ada diatas altar itu? Roti dan anggur, jawab seorang Iman kami. Untuk apa roti dan anggur itu ada di altar? tanya Tuhan Yesus lagi. Untuk diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus, jawab Imam kami. Siapa yang mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus? tanya Tuhan Yesus lagi. Tuhan Yesus sendiri melalui kata-kata Imam, jawab Imam kami lagi. Dalam tradisi gereja Katolik, selain ada perayaan ekaristi, adalagi kegiatan lain, yaitu Adorasi Sakramen Maha Kudus, tetapi sayangnya, sudah jarang sekali umat Katolik mengadakan Adorasi Sakramen Maha Kudus. Ketika singgah di Santiago de Compostella, rombongan kami sempat mengadakan Adorasi di depan Sakramen Maha Kudus di Kapel Adorasi. Pada saat itu Tuhan Yesus menampakkan diri kepada Agnes Sawarno dalam Hosti Kudus yang ditakhtakan dalam Monstrans. Ia menampakkan diri dalam rupa Allah Bapa yang mahakuasa yang bertakhta di Surga, berpakaian mantol merah dengan tongkat Kemenangan di tanganNya (tongkat dengan bentuk salib diujungnya). Pesan pokok yang disampaikan adalah: Hosti Kudus bukan hanya lambang, melainkan kehadiran nyata Tuhan Yesus dalam rupa roti dan anggur dengan segenap kekuasaan dan kemuliaanNya yang Ia berikan menjadi santapan kudus bagi umatNya untuk bersatu denganNya. Dengan itu para Imam dan Pejabat Gereja diingatkan untuk mempersembahkan Ekaristi dengan hati yang siap dan layak, dan bersama umat selalu bersikap sembah sujud di hadapan Sakramen Maha Kudus. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan agar Hirarki di Indonesia untuk menghidupkan kembali kebiasaan Adorasi yang di masa lampau sering diadakan, paling tidak seminggu sekali. Dalam pertemuan-pertemuan Doa Kelompok Pelayanan Kasih Dari Ibu Yang Bahagia, bila ada penjamahan pribadi terhadap setiap hadirin Tuhan Yesus sering menutup sapaanNya dengan kata-kata: Sampai jumpa lagi. Aku menunggumu. Tuhan Yesus menunggu kita setiap saat. Tempat paling istimewa Dia menunggu kita adalah dalam doa dan Sakramen Maha Kudus.
4.Semangat Pelayanan di kalangan para Imam dan Pejabat Gereja
Salah satu hal yang sangat menyedihkan hati Tuhan Yesus dan Ibu Maria adalah semangat duniawi yang ada di kalangan para Imam dan Pejabat Gereja. Dalam Pesan-pesan-Nya juga disinggung mengenai semangat duniawi dan kemiskinan yang dijalankan oleh para Imam dan Pejabat Gereja. Untuk hal ini, dengan segala kerendahan hati, demi kejelasannya, kami mengharapkan untuk dapat membaca Buku terlampir pada bagian Pesan-pesan untuk Hirarki dan para Imam dan dapat kita gunakan sebagai bahan perenungan bersama.
Bapa Kardinal, Bapa Uskup, Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu, Saudara dan saudari seiman sekalian di seluruh Indonesia, demikianlah hal-hal yang ingin kami sampaikan, masalah-masalah yang sangat ditekankan oleh Tuhan Yesus dan Ibu Maria, khususnya selama bulan-bulan terakhir ini. Isinya banyak mengandung kritik dari Tuhan Yesus dan Ibu Maria, sedangkan kami hanya sekedar alat untuk meneruskannya.
Semoga isi surat ini dan buku terlampir dapat menjadi bahan perenungan bagi kita semua dalam mempersiapkan diri kita serta seluruh Umat Katolik untuk menghadapi masa Pemurnian yang sudah/sedang berlangsung dan puncak masa Pemurnian (tiga hari kegelapan) yang segera akan turun, sehingga kita dapat menghadapinya dengan suka cita sebagaimana janji Ibu Maria kepada kita.
Sebagai informasi tambahan, apabila Bapa Kardinal, Bapa Uskup, para Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari seiman, Serta seluruh Anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia ingin mengetahui lebih jelas lagi perihal Pesan-pesan Tuhan Yesus dan Ibu Maria, dapat dibaca dengan membuka website kami www.mariaibuyangbahagia.com (seluruh pesan dan isi hati Tuhan Jesus dan Ibu Maria dari tahun 1995 s/d sekarang dapat dibaca pada website tersebut).
Apabila ada hal-hal yang kurang berkenan di hati Bapa Kardinal, Bapa Uskup, Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu, Saudara dan saudari sekalian, dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf. Atas perhatian, kerja sama dan bantuannya kami sampaikan banyak terima kasih.
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan Ibu Maria kita pasti siap menghadapi puncak masa pemurnian yang segera akan turun.
Jakarta, 12 September 2005
Hormat kami,
Atas nama Kelompok Pelayanan Kasih Dari Ibu Yang Bahagia