Tadi pagi sebelum Rm Karol pulang ke Jakarta dari Bali sehabis memberikan seminar tentang BHP saya sempat berbincang-bincang dengan Beliau. Topik Utama adalah tentang Kepramukaan, MPK, juga tanggapan Beliau tentang beberapa TKK yang apinya meredup akhir-akhir ini. Saya akan tulis pada post berikut ya......, sekarang sudah bel masuk jam 7-8, saya harus ngajar dulu....
Tadi pagi sebelum Rm Karol pulang ke Jakarta dari Bali sehabis memberikan seminar tentang BHP saya sempat berbincang-bincang dengan Beliau. Topik Utama adalah tentang Kepramukaan, MPK, juga tanggapan Beliau tentang beberapa TKK yang apinya meredup akhir-akhir ini. Saya akan tulis pada post berikut ya......, sekarang sudah bel masuk jam 7-8, saya harus ngajar dulu....
Lanjut Ya: Dari perbincangan kami pagi tagi dapat disarikan sbb:
Rm Karol sudah bicara dengan beberapa Pengurus beberapa MPK yang selama ini TKK-nya kurang (tidak) aktif.
MPK tetap harus mendukung kegiatan TKK MPK/BKS
Kalau masalah utamanya uang Pengurus MPK bisa berterus terang kepada TKK mengenai keadaan ini. (Tidak harus mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan / saling menyakiti => tidak Kristiani)
TKK mestinya punya pos untuk pembiayaan kegiatan
Berdasarkan Anggara Dasar yang sedang digodok Ketua TKK MPK/BKS juga menjadi salah satu Pengurus MPK.
Kepramukaan di sekolah katolik diperjuangkan oleh Rm Sewaka (alm) dengan penuh perjuangan tidak boleh dirubah-rubah begitu saja oleh perorangan. Bahasan Rm. Karol Menjadi Pengurus MNPK/MPK/TKK itu sebagai "Ahli Waris" maka warisan itu harus di berdayakan dan dikembangkan bukanya malah ditelantarkan.
Perlu ada komunikasi aktif untuk mengatasi persoalan bersama.
Rm. Karolus Jande, Pr akan hadir di Gunung Geulis nanti saat Pekan Kekerabatan VIII digelar.
Karena Pendidikan Kepramukaan sangat penting bagi MNPK Rm Karol dan Rm Suyatno siap pasang badan di depan
Kurang lebih begitu penerimaan saya bila salah mohon maaf Mo. Mohon kesalahan dikoreksi di forum ini.
Nah, yang seperti inilah yang selalu kita tunggu. Ungkapan Rm. Jande dan Rm. Yatno menjadi 'angin segar' yang bertiup dalam ranah Kepramukaan. Semoga ini juga sebagai nuansa Gunung Geulis yang mengalirkan kesejukan dan kegairahan. Memang kita masih ingat bahwa "Deklarasi Omah Jawi" ibarat Api Olympiade yang sedang dibawa lari berputar dan menjadi api estafet dan akan dinyalakan pada Obor PK VIII di Gunung Geulis yang akan datang. Memang harus diakui bahwa keredupan di beberapa TKK selalu menjadi perhatian kita bersama. Yang menarik juga bahwa Kepramukaan memang bukan sekedar 'setangan leher berwarna Merah Putih" yang selalu melingkar di leher kita, namun konsekuensi "Setangan Leher" itulah yang menjadikan kita untuk saling berpegang tangan satu sama lain "hand in hand" saling berbagi dan saling bertaut. syukurlah. marilah kita saling menyalakan Api Abadi yang telah kita deklarasikan di Omah Jawi sesuai dengan logo TKK MNPK yang adalah Obor yang bernyala.